Jumat, 05 Maret 2010

rangkain seri dan paralel

A. Rangkaian Seri 

Rangkaian seri adalah rangkaian yang digunakan untuk memperbesar hambatan yang terpasang. Rangkaian seri disebut juga sebagai rangkaian pembagai tegangan, karena tegangan sumber didistribusikan pada semua hambatan yang terpasang. 

Sehingga berlaku bahwa:
Artinya total tegangan sumber sama dengan tegangan yang ada pada hambatan R1, R2 dan R3. Sedangkan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian di atas adalah :
Dengan hambatan pengganti (Rs) besarnya:
   Dari rumus tersebut Rangkaian seri juga berfungsi untuk memperbesar hambatan pengganti, semakin banyak hambatan yang disusun seri maka semakin besar hambatan tersebut. Sebaliknya kuat arus akan semakin kecil. Indikator dari semakin kecilnya arus lisrik yang mengalir dengan semakin banyaknya hambatan yang terpasang dapat dilihat dari nyala lampu. Semakin banyak hambatan yang tersusun secara seri maka nyala lampu semakin redup.
maka berlaku kuat arus yang mengalir pada rangkaia
 
Semakin banyak hambatan yang terpasang maka hambatan semakin besar, dengan demikian maka kuat arus yang mengalir di rangkaian akan semakin kecil. Hal ini ditunjukan dengan nyala lampu yang makin redup. Secara nyata pengaruh hambatan terhadap nyala lampu dapat dilihat pada animasi berikut ini. 

 

Dengan menggunakan 1 hambatan, lampu menyala cukup terang 

 

Dengan menggunakan 2 hambatan, lampu menyala agak redup

 

Dengan menggunakan 3 hambatan, lampu menyala sangat redup

Secara teoriritis seperti telah dibahas di atas bahwa besarnya kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tergantung pada besarnya hambatan yang terpasang pada rangkaian tersebut. Agar lebih jelas perhatikan contoh berikut ini. 

Contoh : 

Tiga buah lampu masing-masing hambatannya 4 ohm disusun secara seri. Jika tegangan sumber adalah 24 volt, berapa kuat arus yang mengalir dalam rangkaian dan berapa tegangan pada setiap lampu.
Penyelesaian:
Setiap lampu mempunyai hambatan R = 4ohm dan VL = 24 Volt
Di tanya : I dan V pada setiap lampu ?
Penyelesaian: Besar hambatannya
Rs = R1 + R2 + R3
  = 4 + 4 + 4
  = 12 ohm 

Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian:
I = V/R
= 24/12 
= 2 A

Tegangan pada setiap hambatan 
Vmasing-masing = I. Rmasing-masing
= 2A . 4 ohm 
= 8 Volt 

Dari contoh terlihat bahwa rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan, tegangan sumber didistribusikan pada masing-masing hambatan, besarnya sesuai dengan hambatan yang terpasang. Jika hambatan yang terpasang besar maka tegangan hambatan tersebut juga besar, sebaliknya jika hambatan yang terpasang kecil maka tegangan pada hambatan tersebut juga kecil.

 

Minggu, 14 Februari 2010

Rangkaian Seri & Paralel

Tahanan Total Pada ResistorJuly 12, 2009Dalam Penggunaan resistor pada suatu rangkaian perlu diperhatikan prinsip ataupun cara pemasangan yang kita gunakan apakah itu secara paralel ataupun secara seri. Karena hasil dari pemasangan seri dan paralel tersebut akan sangat jauh sekali berbeda.Pada tulisan kali ini saya ingin bercerita sedikit mengenai besarnya tahanan total yang akan dihasilkan oleh 2 buah/lebih resistor yang dipasang baik itu secara seri ataupun secara paralel.Hubungan Secara SeriJika 2 buah resistor dihubungkan secara seri, maka besarnya tahanan total dari kedua resistor tersebut dapat kita ketahui dengann cara :Rt= R1 + R1 + ….. + RnMisalkan R1=2 k dan R2=10k, maka besar tahanan total kedua resistor tersebut adalah :RT= R1+R1= 2k + 10k= 12KHubungan Secara ParalelBerbeda dengna hubungan seri, besarnya tahanan total resistor yang dihubungkan secara secara paralel dapat kita ketahui dengan cara :1/Rt= 1/R1 + 1/R2 + …… + 1/Rnatau bisa juga kita gunakan rumus berikut :Rt=(R1xR2)/(R1+R2)Misalkan saja R1=10k dan R2=5K, maka besar tahanan totalnya adalah :Rt=(10×5)/10+5=50/15=3,3 KPrinsip dasar yang sederhana ini akan sangat membantu jika kita kerepotan untuk mengetahui besarnya tahanan total yang terdapat dalam suatu rangkaian. Leave a Comment » | Dasar Elektronika, Materi SMK | Permalink  Posted by novertaeffendist Kode Warna ResistorJune 4, 2009Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang sering kali kita gunakan didalam suatu rangkaian elektronika. Resistor ini mempunyai nilai yang bervariasi mulai dari yang tahanannya kecil sampai dengan tahanan yang besar. Untuk menentukan nilai suatu resistor dapat kita lihat dari warna gelang yang terdapat pada badan resistor tersebut.Kode warna pada resistor dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 4 Comments | Elektro Instrument, Materi SMK | Permalink  Posted by novertaeffendist Pengenalan OsiloskopMarch 9, 2009Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Alat ukur ini dapat digunakan sebagai alat untuk pengukuran rangkaian elektronik seperti TV, Radio Komunikasi, dsb.Beberapa Kegunaan Osciloskop antara lain :- Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.- Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.- Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.- Membedakan arus AC dengan arus DC.- Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.Untuk tulisan lengkapnya silakan download disini 2 Comments | Elektro Instrument, Materi SMK | Permalink  Posted by novertaeffendist Amplifier 10 WattMarch 8, 2009Beberapa minggu yang lalu saya ditunjuk oleh sekolah tempat saya mengajar (SMK Hasanah Pekanbaru) untuk menjadi guru pembimbing bagi siswa kelas 3 jurusan audio video untuk persiapan ujian kompetensi yang dilaksanakan pada tanggal 3 s/d 4 maret 2009 yang lalu.Dan pada kesempatan itulah para siswa ditugaskan untuk membuat sebuah amplifier sederhana sebagai persiapan menghadapi ujian kompetensi. Rangkaian amplifier yang dikerjakan oleh siswa tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :